November 2012

NASEHAT & TAUBAT

Mungkin pantas untuk kalimat pembuka untuk mengawali artikel  ini adalah perkataan Muhammad bin Wasi, “Kalau seandainya dosa memiliki bau niscaya tak ada yang sudi bermajlis denganku (karena saking busuknya bau dosaku).”

Ya, kalian tidak tahu betapa busuknya jiwa ini.

Ya-Allah, aku malu. Aku malu kepada-Mu bila harus menasehati hamba-hamba-Mu padahal Engkau lebih tahu siapa sebenarnya hamba-Mu ini. Tertutupnya dosa-dosa yang hamba lakukan adalah karena kasih sayang-Mu yang tercurah selalu.


Air mata taubat dan hati yang menghadap Allah

dengan hancur sehancur-hancurnya adalah keadaan terbaik seorang hamba ketika bermunajat kepada-Nya. Orang yang menitikkan air mata penyesalan seperti inilah yang justru mendapat lezatnya iman, yang jauh lebih indah daripada semua kenikmatan dunia. Dosa-dosa yang membuat hati menjerit seperti inilah yang menghantarkan kepada kedekatan kepada sang pencipta.

Rasululloh sendiri bersabda, “
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ
“Demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, kalau kalian tidak berdosa niscaya Allah akan mendatangkan suatu kaum yang melakukan dosa lalu mereka memohon ampun kepada Allah kemudian Dia mengampuni mereka.” (HR. Muslim)
Maka berbahagialah bila kita selalu memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosa kita. Terlebih dengan hati yang menangis, dan menghiba rahmat-Nya. Dan Penulis merindukan hati yang menjerit seperti itu. Sekelam apapun dosa kita, sebesar apapun kemaksiatan kita, dan setinggi apapun kesalahan kita, Allah akan senatiasa membuka pintu tobat bagi hamba-hamba-Nya.

Allah berfirman, “
يَاعِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا
“Duhai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya.” (az-Zumar : 53).
Panggilan yang indah dari Allah; duhai hamba-hamba-Ku.  Duhai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, yang selalu mendzalimi dirinya sendiri dengan dosa-dosanya, jangalah kalian berputus asa dari rahmat-Ku. Rahmat-Ku mendahului murka-Ku duhai hamba-Ku.
Ya. Itulah salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya.

Semoga bermamfaat,

Postingan Lebih Baru Postingan Lama

Diberdayakan oleh Blogger.